Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Orang Muda Ganjar di Sumut Gelar Budidaya Maggot

Senin, 17 Oktober 2022 – 22:35 WIB
Orang Muda Ganjar di Sumut Gelar Budidaya Maggot - JPNN.COM
Orang Muda Ganjar (OMG) Sumut bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Lau Pengulu menggelar ‘Pengenalan dan Pelatihan Budidaya Maggot’ di Desa Lau Pengulu, Kecamatan Marding-Ding, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Minggu, (16/10). Foto dok OMG

jpnn.com, SUMATERA UTARA - Orang Muda Ganjar (OMG) Sumut bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Lau Pengulu menggelar ‘Pengenalan dan Pelatihan Budidaya Maggot’ di Desa Lau Pengulu, Kecamatan Marding-Ding, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Minggu, (16/10).

Tujuan kegiatan tersebut agar para pemuda bisa mengontrol lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga (organik), untuk budidaya maggot dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Maggot dengan kandungan nutrisi tinggi biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak, baik unggas maupun ikan.

“Kegiatan pelatihan ini diharapkan bisa membantu masyarakat dalam mengatasi masalah pakan ternak. Maggot menjadi solusinya karena memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi yang sangat dibutuhkan hewan ternak, seperti ayam, bebek dan ikan-ikan,” ujar Korwil OMG Sumut, Yosua Kristopel.

Menurut Yosua, jika budidaya maggot terus dikembangkan oleh semua warga Desa Lau Pengulu, maka hal itu bisa berkontribusi mengurangi sampah organik.

Maggot juga menjadi solusi dalam mengatasi biaya pakan ternak yang cukup tinggi.

“Kami mengajak anak muda atau kelompok karang taruna di Desa Lau untuk melakukan hubungan kerja sama ke depannya dalam membangun tempat pembudidayaan maggot tentunya,” jelas Yosua.

Yosua berharap, kegiatan ini mampu mengkonsolidasikan program 'Jogo Ternak' Ganjar Pranowo. Sebab, Ia merasa hal tersebut berkaitan erat dengan langkah yang dilakukannya saat ini.

Budidaya maggot terus dikembangkan oleh semua warga Desa Lau Pengulu, maka hal itu bisa berkontribusi mengurangi sampah organik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News