Orang Tua Murid Tuding Pemkot Tangerang Berbohong
jpnn.com, JAKARTA - Puluhan orang tua siswa SDN 15 Tangerang menuding Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang ingkar janji terkait janji pembangunan gedung sekolah anaknya tersebut. Musababnya, hampir satu tahun janji pembangunan gedung pendidikan dasar itu tak juga terealisasi.
Akibatnya, sampai saat ini ratusan siswa sekolah itu harus belajar di gedung yang tak layak. Bahkan, membahayakan para siswa SD negeri tersebut. Lantaran kondisi gedung yang lapuk dan tak layak lagi untuk digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Diana Arifin, salah satu orang tua siswa SDN 15 Tangerang mengatakan selama satu tahun anaknya dan ratusan murid lain masih melakukan aktivitas belajar di gedung sekolah yang tak layak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang.
Dengan kondisi gedung yang rawan ambruk itu, keselamatan peserta didik terancam. ”Pemkot memang ingkar janji. Sudah hampir setahun anak-anak kami belajar di gedung yang tak layak. Kami tidak tahu kenapa pembangunan gedung sekolah ini belum juga direalisasikan,” terangnya Minggu (2/12).
Diana juga menegaskan, jika para orang tua murid dan guru SDN 15 Tangerang pernah mendengarkan janji Dinas Pendidikan (Disdik) serta Wali Kota Tangerang yang akan membangun gedung baru bagi sekolah anaknya tersebut. Rencananya, gedung baru SDN 15 Tangerang itu lokasinya berada di dekat SMK Negeri 2. Tanah yang akan dibangun gedung sekolah dasar ini merupakan aset Pemprov Banten.
”Janjinya tanah di sana akan dipinjam pakai kepada Pemkot Tangerang untuk dibangun gedung SDN 15 Tangerang. Pada 2017, Pemkot Tangerang umbar janji dan di dengar sama semua orang tua siswa dan guru. Sudah jelas kami kecewa dengan janji Wali Kota Tangerang yang tidak terealisasi hingga kini,” paparnya.
Selain itu, Diana mengaku, jika ratusan orang tua siswa SDN 15 Tangerang sempat mempertanyakan kelanjutan pembangunan gedung baru sekolah anaknya kepada pihak sekolah. Akan tetapi, kepala sekolah dan guru SDN 15 Tangerang ini tak mengetahuinya.
”Kepala sekolah dan guru pun bingung menjawab pertanyaan kami!. Mereka saja tidak tahu kapan dan di mana lahan pembangunan gedung baru SDN anak kami. Jadi jelas Wali Kota dan Disdik mau cuci tangan dalam kasus ini,” cetusnya.