Osama, Tokoh Kaya yang Dermawan
Senin, 16 Mei 2011 – 06:14 WIB
Osama kemudian membuka base camp militer di Durgham, dengan Syawal sebagai salah seorang top instructor-nya. Syawal pun bergaul erat dengan Osama dan juga bertemu dengan sejumlah tokoh yang disebutkan sebelumnya di kamp tersebut. Ada satu pengalaman pribadinya dengan Osama yang begitu dia ingat. "Suatu hari mendadak Syekh Usamah (Osama) memanggil saya. Beliau hendak memberi uang. Namun, saya tolak," katanya. Sejak peristiwa itu, Osama kerap berbincang dengannya.
Baru pada 1996, Syawal pulang dari Afghanistan ke Malyasia. Dia sempat mendirikan Iqro" Institute di Shah Alam, Selangor. Meski kerap bersilaturahmi dengan Hambali, Mukhlas, dan Imam Samudera, Syawal tetap pada pendiriannya. Dia lebih memilih menjadi praktisi jihad internasional ketimbang bergabung dengan JI.
Pada 1998, konflik Poso-Ambon pecah. Itu bukan saja menarik minat JI untuk berjihad di sana, tapi juga Syawal. Kendati masyarakat umum di Indonesia hanya menganggap konflik lokal, sebenarnya konflik Poso-Ambon justru menjadi tempat pelatihan kaum militan Islam dan juga menarik perhatian kaum jihadi internasional. Bahkan, Anwar al-Awlaki, pemimpin Al Qaeda Yaman yang juga disebut-sebut sebagai calon suksesor Osama, pernah datang ke Poso.