Osama, Tokoh Kaya yang Dermawan
Senin, 16 Mei 2011 – 06:14 WIB
Saat menjadi pelatih itulah, dia bersentuhan dengan Osama bin Laden. Sejumlah kondisi membuat dia seperti itu. Yang pertama saat terjadi perpecahan di tubuh NII yang berujung lahirnya JI pada 1993. Ketika itu, Dzulkarnaen memberikan pilihan kepada orang-orang Indonesia di sana untuk memilih JI atau NII.
Meski mertuanya adalah Abdullah Sungkar yang merupakan pendiri JI, Syawal menolak. "Saya jengkel saja. Sebab, jauh-jauh berniat untuk berjihad di Afghanistan malah diributkan urusan pecah tanzhim. Apalagi, saya sudah pernah baiat, mosok pecah tanzhim baiat lagi. Harus berapa kali baiat lagi?" katanya, dengan nada tanya. Dia mengaku sudah dibaiat dua kali saat itu. Yakni, baiat internasional pada 1986 dan baiat NII pada 1988.
Jangankan bergabung dengan JI, Syawal justru "menjauh". Dia malah lebih akrab dengan orang-orang Arab. Bahkan, dia juga menjadi instruktur bagi muslimin Kashmir dan Tajkistan. Begitu bertemu dengan Osama, Syawal mengaku langsung kagum.