OSO Memotivasi Santri Ponpes Al Ashiriyyah Nurul Iman: Jangan Takut Berjuang, tidak Boleh Minder

Sementara, kehadiran OSO disambut meriah oleh para santri yang terlihat bersemangat pada kesempatan itu.
Mantan wakil ketua MPR RI itu pun langsung menyampaikan sambutannya dan berdialog dengan santri.
OSO mengaku kehadirannya tersebut untuk memberikan motivasi agar santri-santri yang tengah menuntut ilmu bersemangat.
"Saya mengingatkan bahwa mereka tidak boleh merasa minder, tidak boleh merasa rendah diri," kata mantan ketua DPD RI itu.
Dia meminta kepada santri supaya hasil menuntut ilmu di pesantren dibawa atau diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
"Kemudian, mereka harus bisa menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara," ungkapnya.
Tokoh nasional Oesman Sapta bersama Pimpinan Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman Habib Muhammad Waliyullah bin Syekh Habib Saggaf. Foto: Source for JPNN.com.
Pria kelahiran Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat, 18 Agustus 1950 itu pun bercerita soal kisah hidupnya.
OSO telah ditinggal sang ayah untuk selama-lama ketika masih berusia delapan tahun. Dia pun dibesarkan oleh sang ibu yang berprofesi sebagai penjahit pakaian.