OSO : Pancasila Bukan Ideologi Impor.
"Kuncinya adalah satu, karena kita punya ideologi pemersatu yang bernama Pancasila. Pancasila menjadi pandangan hidup sekaligus alat pemersatu bangsa Indonesia. Karena Pancasila, masyarakat Jawa ikut bersedih ketika masyarakat Riau mengalami kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.
BACA JUGA : Sosok Mbah Moen di Mata Ustaz Adi Hidayat
Menurut Oso, itulah kekuatan ideologi yang bernama Pancasila. Maka tidak heran Soekarno pernah mengajak bangsa-bangsa di dunia untuk menggunakan Pancasila sebagai ideologi.
"Mengapa Pancasila ideologi yang paling tepat?" tanya Oso. Dia lalu menjawab, "Karena Pancasila bukan ideologi impor. Pancasila adalah ideologi yang dilahirkan anak-anak bangsa Indonesia, yaitu tokoh ulama, cerdik pandai, dan pemimpin-pemimpin nasional pada saat itu. Nilai-nilai Pancasila digali dari bumi Indonesia. Selain itu Pancasila adalah ideologi yang tidak melawan kodrat," katanya.
Kepada mahasiswa baru FKIP Unri, Oso berpesan untuk mencari pengalaman mengajar. Tidak hanya menguasai teori tetapi juga pengalaman mengajar agar menjadi guru yang baik dan teladan bagi murid serta menghasilkan murid yang cerdas dan bermartabat.
"Negara yang maju adalah negara yang menghargai pendidikan. Negara yang maju adalah negara yang mengerti tentang filosofi pendidikan. Negara yang maju adalah negara yang mampu mendidik anak-anak menjadi orang pintar, cerdas dan bermartabat," katanya.
Kuliah umum dan transfer energi ini diakhiri dengan Deklarasi Jaga Pancasila dan Menolak Paham Radikalisme. Hadir Rektor Unri Prof Dr Aras Mulyadi, Dekan FKIP Unri Dr. Mahdum. (jpnn)