Overdosis Konsumsi Vitamin? Begini Cara Mencegahnya
jpnn.com - Segala sesuatu yang berlebihan pasti berujung tidak baik, termasuk dalam hal mengonsumsi vitamin. Dalam medis, keadaan di mana seorang mengonsumsi vitamin dalam jumlah sangat banyak disebut sebagai overdosis vitamin. Apakah Anda pernah mendengar atau menemukan kasus seperti itu?
Faktanya, mengonsumsi vitamin secara berlebihan sebenarnya hanya akan mengarahkan tubuh untuk mengidap penyakit tertentu. Dan, risiko penyakit yang timbul akibat hal tersebut sangat bergantung dengan vitamin apa yang tidak dikonsumsi sesuai dengan tolerable upper intake levels (UL) alias anjuran batas maksimal.
Dilansir dari Very Well Fit, penjelasan lebih detailnya adalah sebagai berikut:
Overdosis vitamin C
Orang yang ingin sistem kekebalan tubuhnya meningkat umumnya mengonsumsi banyak vitamin C. Perilaku tersebut memang benar, karena vitamin C mengandung antioksidan yang bisa membantu mencegah kerusakan tubuh dari radikal bebas.
Rata-rata orang dewasa hanya membutuhkan sekitar 75–90 mg vitamin C per hari. Sedangkan suplemen vitamin C biasanya mengandung lebih dari itu. Untuk batas maksimal pengonsumsian vitamin C itu sendiri, antara lain:
1–3 tahun = 400 mg
4–8 tahun = 650 mg
9–13 tahun = 1.200 mg
14–18 tahun = 1.800 mg
Dewasa = 2.000 mg
Jika Anda mengonsumsi vitamin C lebih dari jumlah yang dianjurkan, yang akan terjadi kemudian adalah mual, diare dan kram perut. Di samping itu, risiko terkena penyakit batu ginjal juga akan turut meningkat.
Atas dasar tersebut, Anda sebaiknya mematuhi batasan maksimal asupan vitamin C yang telah disebutkan di atas. Dan, jika memang Anda masih dalam keadaan sehat dan bugar, asupan vitamin C sebaiknya dipenuhi melalui konsumsi sayur dan buah-buahan. Jadi, tak perlu konsumsi suplemen atau minuman vitamin C, apalagi jika tidak ada anjuran atau pengawasan dari dokter.
Overdosis vitamin D
Asupan vitamin D sangat dibutuhkan untuk membantu tubuh menyerap kalsium, agar nantinya tulang Anda tetap kuat dan sehat serta terhindar dari osteoporosis.