Pabrik Rokok Sogok Pusat Penelitian di Thailand dan Tiongkok
Untuk Memanipulasi Dampak RokokRabu, 24 Desember 2008 – 06:48 WIB
’’WHO (World Health Organization) pasti menyesali prilaku tak etis perusahaan tembakau yang menyusup ke organisasi penelitian dan ikut mempengaruhi proses dan hasil penemuan organisasi-organisasi itu,’’ kata Edouard Tursan d'Espaignet, seorang epidemiologist di Prakarsa Bebas Tembakau WHO kepada Associated Press.
Menurut Ross MacKenzie dari University of Sydney dan Jeff Collin dari University of Edinburgh, ilmuwan Philip Morris Roger Walk bahkan leluasa ceramah dan mengatur konferensi di pusat penelitian Chulabhorn sejak 1990-an hingga 2006. Menurut peneliti, ini membuat Philip Morris makin dekat dengan penguasa dan kaum ilmuwan untuk memuluskan misinya mengurangi ancaman terhadap bahaya rokok.
Menelaah dokumen perusahaan, peneliti menemukan bukti bahwa perusahaan menyediakan pelatihan khusus bagi industri, pegawai publik dan media untuk menyebarkan pesannya bahwa rokok bukanlah sumber utama polusi. Perannya tak signifikan. ’’Penemuan kami menunjukkan, meskipun industri rokok mengaku bertanggung jawab dan menjadi bagian solusi epidemik global tembakau, disisi lain, ada konflik fundamental antara kepentingan perusahaan tembakau dan kesehatan masyarakat,’’ kata Monique E. Muggli dari Mayo Clinik, Tiongkok.