Padang Rumput Laut yang Rusak Lepaskan Karbon Purba
Kawasan padang rumput laut yang rusak ternyata melepaskan zat-zat karbon yang usianya telah ribuan tahun. Karbon yang selama ini terperangkap dalam pasir akhirnya terlepas akibat rusaknya rumput laut yang berfungsi sebagai penapis.
Hal ini terungkap dalam riset yang dilakukan tim peneliti Australia di kawasan padang rumput laut di Jervis Bay, New South Wales, yang pernah menjadi lokasi ujicoba seismik di tahun 1960an.
"Kami menemukan bahwa di wilayah yang pernah terganggu itu, terjadi penurunan jumlah karbon organik sekitar 72 persen," jelas Dr Peter Macreadie, pakar ekologi kelautan dari Deakin University dan University of Technology, Sydney.
Taman rumput laut berfungsi sebagai habitat bibit ikan, siklus nutrisi, stabilisasi pantai serta mencegah erosi. Rumput laut juga menyerap dan menyimpan karbon lebih cepat daripada hutan tropis. (Foto: Peter Macreadie)
Penelitian yang dipublikasikan dalam Royal Society journal Proceedings B ini menemukan bahwa perlindungan dan pemulihan kawasan rumput laut bisa menjadi strategi penting dalam mengatasi perubahan iklim.
Dijelaskan, rumput laut tumbuhan bawah laut yang membentuk kawasan padang rumput di sepajang pantai di semua benua kecuali Antartika. Kawasan ini selain menjadi habitat ikan-ikan kecil, juga berfungsi menyerap zat karbon.
"Kita tahu bahwa rumput laut menyerap dan menyimpan karbon 40 kali lebih cepat dibandingkan hutan tropis," jelas Dr Macreadie.