Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pagar Teras

Oleh: Dahlan Iskan

Senin, 04 Maret 2024 – 07:38 WIB
Pagar Teras - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Anda sudah tahu: begitu Nabi Muhammad wafat, ada pertemuan penting di teras rumah milik tokoh asli Madinah: Sa'ad bin Ubadah.

Teras ini dulunya jadi tempat berkumpul tokoh-tokoh dari suku tuan rumah. Tetapi sejak Nabi Muhammad pindah ke Madinah (dari Makkah) tempat berkumpul itu pindah ke rumah Nabi.

Begitu ada kabar Nabi wafat, tokoh-tokoh asli Madinah kumpul kembali di teras rumah Sa'ad. Mereka membicarakan siapa yang harus menggantikan Nabi sebagai pemimpin masyarakat.

Sa'ad sendiri, sebagai tuan rumah, lagi sakit. Agak berat. Padahal, suaranya sangat ditunggu. Maka Sa'ad mewakilkan ke anaknya untuk berbicara. Intinya: pemimpin baru harus dari suku Madinah asli.

Selama Nabi tinggal di Madinah memang banyak tokoh dari Makkah yang ikut tinggal di Madinah. Suku mereka berbeda. Tokoh seperti Sa'ad khawatir pemimpin baru nanti dari kaum pendatang. Padahal, yang paling berjasa atas Islam adalah orang Madinah.

Mereka tahu: saat Nabi menyebarkan Islam di kampungnya, penentangan luar biasa. Sampai Nabi mau dibunuh. Begitu Nabi hijrah ke Madinah masyarakat Madinah menyambut dengan sukacita: sampai berebut agar Nabi mau tinggal di rumah mereka.

Islam pun berkembang dari Madinah. Dari rumah Nabi yang kini jadi Masjid Nabawi itu.

Tentu tokoh-tokoh pendatang mendengar: ada rapat besar di teras rumah Sa'ad. Mereka pun ke sana. Perkumpulan di teras itu membesar. Campur.

HOTEL saya di Madinah hanya sepelemparan piring dari Masjid Abu Bakar. Berarti Anda sudah tahu: dekat sekali dengan gerbang 316 Masjid Nabawi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News