Pahlawan di Balik Layar Timnas Indonesia, Salut!
jpnn.com - TANPA mereka ini, Timnas Indonesia bukan apa-apa. Mungkin publik lebih mengenal pemain atau pelatih sebagai bintang sebuah tim. Namun, mereka juga layak disebut pahlawan yang mengantar Timnas menginjak partai puncak Piala AFF 2016.
"Saya tidak mau tidur di kamar ini. Terlalu berisik," kata pelatih Alfred Riedl via telepon kepada Herwindyo Heru, administrator timnas.
Herwin -sapaan akrab Herwindyo- bergegas menuju resepsionis hotel. Tak lama berselang, dia mendapatkan kunci kamar baru untuk Riedl.
Itulah sepenggal peran yang harus dijalankan Herwin. Ya, sebagai administrator timnas, dia memang bertugas menyiapkan, mengatur, dan memastikan semua kebutuhan untuk skuat Garuda berjalan tanpa masalah. Termasuk urusan kamar hotel.
Herwin tidak sendiri. Total ada sembilan officer yang mengurusi timnas selama bertarung di ajang Piala AFF 2016. Selain Herwin, ada Bandung Sapurta (media officer); Syarif Alwi (dokter tim); Immanuel Manulang (fisioterapis); Lalu Armin Suhaidin dan Sudir (masseur); Uzzy Assidra Muhammad Farkhan (data dan statistik); serta Dedi Riswanto dan Ade Ali (kitman).
Mereka memang jarang tersorot kamera. Tapi, sesungguhnya peran mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. Herwin mengatakan, mereka bekerja sepanjang hari. "Kami baru bisa istirahat ketika pemain dan pelatih sudah istirahat. Kami pun harus segera bangun ketika mereka belum bangun," kata pria asal Malang, Jatim itu.
Meski demikian, tidak ada yang mengeluh. "Kami bekerja dengan hati. Kami sadar bahwa hanya dengan begini kami bisa berkontribusi bagi tim," ujar Herwin.
Sebagai officer termuda, Bandung Saputra harus cepat beradaptasi dengan pola kerja Riedl. "Kebutuhan wartawan untuk melakukan interview dengan Riedl dan pemain harus saya bagi waktunya dengan baik. Biar tidak bertabrakan dengan jadwal latihan," kata media officer timnas itu.