Pak Ganjar Berbangga, Ada 28 UMKM Jateng Ikut Pameran di Singapura
Bahkan produk-produk dari UMKM di Jawa Tengah maupun Indonesia juga sudah banyak yang mendapat pengakuan dan peminat dari beberapa negara lain.
"Kalau dilihat dari kesiapannya, sudah siap banget. Kami sudah banyak punyak event dengan BUMD, dan BUMN. Kami mencoba mendorong agar mereka berprestasi dan bisa menjual produk tidak hanya di Jawa Tengah tetapi juga di luar negeri," katanya.
Menurut Ganjar, produk UMKM yang sudah masuk ke pasar internasional tersebut merupakan hasil kurasi.
Produk itu telah melewati penilaian terkait kualitas produk, pengemasan yang bagus, dan telah menyediakan cara penjualan secara daring.
Untuk itu pelaku UMKM di Jawa Tengah tidak boleh minder dengan produk-produk luar negeri. Buktinya dari beberapa pameran yang diselenggarakan secara virtual mampu menarik minat dari negara lain. Produk UMKM Jawa Tengah dinilai unik dan memiliki ketertarikan tersendiri.
"Dari pameran daring dan luring itu ternyata bisa menarik minat kawan di luar negeri. Kemarin kawan di Prancis menghubungi saya bahkan membuat video yang isinya menawarkan untuk menjualkan produk di Eropa. Harapannya nanti itu bisa menjadi hub (pusat penghubung) untuk negara-negara Eropa. Jadi kita tidak boleh minder, produk kita tidak jelek, justru unik dan menarik," ungkap Ganjar.
Duta besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, mengatakan butuh kolaborasi antara pemangku kepentingan terkait di Indonesia, termasuk kementerian dan lembaga, pemerintah provinsi dan sektor swasta untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar global.
Pameran UMKM Gayeng Monco Negoro itu merupakan gerakan yang bagus untuk memfasilitasi UMKM di pasar global.