Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pak Ganjar, Tolong Perhatikan Nasib Guru Mengaji

Senin, 11 April 2016 – 11:33 WIB
Pak Ganjar, Tolong Perhatikan Nasib Guru Mengaji - JPNN.COM
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - SEMARANG – Minimnya kesejahteraan para guru honorer dan guru mengaji di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) jadi sorotan wakil rakyat. Menurut anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto, ada guru honorer yang digaji di bawah Rp 100 ribu.

”Masa guru ngaji hanya mendapatkan Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per bulan, itu pun ada yang satu tahun baru dikasihkan. Ini kan sangat ironis,” katanya seperti diberitakan Radar Semarang (Jawa Pos Group).

Ia menjelaskan, guru honorer dan guru mengaji selama ini sudah sangat berperan dalam pendidikan di provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo itu. Bahkan guru mengaji merupakan peletak dasar nilai-nilai agama anak-anak di masjid, musala atau madrasah.

Menurutnya, para guru mengaji merupakan pelopor revolusimental masyarakat.  ”Karena dari mereka anak-anak kita belajar dasar-dasar agama, yang menjadi fondasi agar memiliki akhlakul karimah, dan kepribadian yang humanis,” ujarnya.

Karenanya ia menuding Pemprov Jateng masih setengah hati dan kurang peduli pada nasib guru honorer dan guru mengaji. Buktinya, Pemprov Jateng lebih banyak memikirkan guru-guru yang sudah berstatus negeri dengan memberikan tunjangan yang besar.

Tapi kondisi guru honorer justru sebaliknya.  ”Ini sebenarnya sudah masalah lama, tapi tetap tidak ada perhatian dari pemprov maupun pemerintah daerah,” tambahnya.

Sedangkan Sekretaris Komisi E DPRD Jateng, Hasan Asyari menuding pemprov masih belum berpihak pada lembaga pendidikan kegamaan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Tudingannya didasari pada Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Tengah Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di Provinsi Jawa Tengah.

Merujuk pada Pergub itu maka bantuan untuk bidang pendidikan lebih memprioritaskan untuk pengadaan sarana prasarana perpustakaan desa atau taman bacaan. ”Padahal pendidikan keagamaan sangat penting dan sebagai benteng bagi anak kelak ketika sudah dewasa,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News