Pak Haji Meninggal dalam Posisi Sujud di Masjid
Setelah itu dilanjutkan dengan salat Isya' berjamaah. Usai salat Isya', almarhum melanjutkan salat sunnah. Jamaah lainnya saat itu sudah pulang.
Ketika sujud akhir, Asep salah satu pengurus Masjid Babus Salam, melihat almarhum sujud sangat lama. Padahal malam itu, Masjid sudah mau dikunci. Karena khawatir, Asep lalu memberitahu Hj Nurjannah, istri almarhum untuk melihatnya.
Ketika dibangunkan, sama sekali tidak ada jawaban. Saat dipegang dahinya, keluar keringat dingin yang menempel pada karpet.
"Waktu itu bapak sudah mau dibawa ke rumah sakit oleh Pak Hanafi (Ketua RW 02). Namun sama ibu tidak boleh karena memang kondisinya sudah meninggal," ucapnya dengan kedua mata yang sembab.
Jenazah H Miftahul Arifin, dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Kalirejo Lawang, berdekatan dengan makam orangtua dan saudaranya.
Dari kepribadian almarhum yang diingat oleh anak-anaknya adalah keikhlasannya dalam menjalankan ibadah.
"Pesannya dulu kepada saya, diminta jangan meninggalkan salat dhuha. Salat wajib harus diutamakan," paparnya.
Selama ini, menurut penuturan beberapa warga memang almarhum dianggap seperti orang biasa saja. Warga hanya mengetahui kalau almarhum, memang tidak pernah absen untuk salat berjamaah di Masjid Babus Salam.