Pak Jokowi Harumkan Bangsa, Pihak Sana Masih Retorika
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, keberhasilan penyelenggaraan Asian Games, Asian Para Games, dan Annual Meeting IMF dan World Bank, terbukti efektif membangun kepercayaan diri bangsa.
Hasto bercerita, pada 1955, Indonesia hadir sebagai bangsa pelopor. Hanya dalam waktu kurang dari enam tahun setelah berjuang mendapatkan kedaulatan politik secara penuh, Indonesia mengguncangkan dunia melalui Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Dasa Sila Bandung. Nah, ujar Hasto, semangat yang sama kini dirasakan bangsa Indonesia.
Menurut Hasto, di tengah kritik yang sangat deras, bahkan melebihi derasnya air terjun Niagara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menunjukkan kualifikasi kepemimpinan yang terus bekerja.
"Hasilnya, tiga even internasional berhasil diselenggarakan dengan baik. Sementara yang di sana, masih mengandalkan retorika. Terima kasih Pak Jokowi atas kerja untuk nama harum bangsa," kata Hasto, Senin (15/10).
PDI Perjuangan melihat keberhasilan tersebut bukan kebetulan. Bangsa Indonesia sebenarnya bangsa pejuang. Laksamana laut perempuan pertama di dunia, Malahayati mampu mengalahkan Cornelis de Houtman.
Demikian halnya arek-arek Suroboyo berhasil menewaskan Brigjen Mallaby. Dalam perspektif sejarah, lanjut Hasto, pada abad 8 Indonesia telah menghasilkan capaian peradaban yang luar biasa melalui Candi Borobudur.
"Kini masih ada saja pemimpin yang selalu meneriakkan energi negatif bahwa Indonesia mau bubar, bahwa ekonomi bangsa adalah kebodohan. Lalu di mana kesadaran sejarah dan nasionalisme pemimpin seperti ini?” katanya.
Hasto menambahkan bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang uji banting, tetap rendah hati hadapi kritik dan terus bekerja untuk kebesaran bangsanya.