Pak Jokowi Ngebet Padat Karya Tunai Bisa Genjot Daya Beli
jpnn.com, SERAM BAGIAN BARAT - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa tujuan program padat karya tunai yang digulirkan pemerintahnya adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui keterlibatan warga dalam proyek infrastruktur. Karena itu, padat karya tunai langsung diterapkan di desa-desa.
"Kita ingin padat karya tunai ini bisa mendistribusi anggaran langsung ke desa sehingga tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat semakin naik," kata presiden yang akrab disapa dengan panggilan Jokowi itu di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Rabu (14/2).
Jokowi datang ke desa itu untuk melihat langsung pembangunan irigasi dan jalan produksi persawahan yang merupakan program padat karya tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PYPR). Proyek itu mampu menghasilkan lapangan kerja dengan menyerap sekitar 120 warga setempat.
Dia meyakini program padat karya tunai akan sangat produktif. “Sehingga banyak manfaat dari program padat karya tunai,” tutur Jokowi yang didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Maluku Said Assagaff.
Dalam kesempatan itu, Jokowi meninjau jalan sepanjang 1.095 meter dengan nilai Rp 600 juta. Pengerjaannya selama tiga bulan.
Ada juga irigasi kecil sepanjang 3,6 kilometer. Proyek senilai Rp 1,35 miliar itu dikerjakan selama 50 hari.
Jokowi juga sempat meninjau proyek pembangunan yang didanai oleh program padat karya di Kampung Oihu, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau. Di sana, Kementerian PUPR membangun jalan lingkungan dan penerangan jalan serta drainase dengan melibatkan sedikitnya 160 warga setempat.
Sementara itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga mengerjakan proyek padat karya berupa normalisasi sungai di desa yang sama. Proyek itu melibatkan 150 warga desa.