Pak Jokowi Pernah Sebut Fahri Hamzah Terlambat Ngomong
jpnn.com, JAKARTA - Jakarta sebagai ibu kota negara punya berjuta pesona. Nyaris setiap warga negara Indonesia ingin menginjakkan kaki di Jakarta sekaligus bertemu dengan orang-orang populer.
Kesan tentang itu juga ada di benak Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah. Dia mengatakan, setiap pagi anak-anak di berbagai pelosok negeri ingin datang ke Jakarta dan bertemu tokoh-tokoh kondang.
Menurutnya, asa itu tak terlepas dari posisi Jakarta yang belum berbagi fungsi seperti halnya kota-kota di Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam itu, kata Fahri, orang yang ingin bertemu aktor dan aktris bisa datang ke Hollywood.
Tapi jika mau ketemu pejabat, bisa datang ke Washington DC. Kalau ingin menyaksikan berbagai pertunjukan, bisa datang ke Chicago atau New York. Dan banyak lagi kota-kota di AS yang punya fungsi masing-masing.
Namun, tidak demikian dengan Indonesia. “Jakarta masih menjadi ibu bagi kita semua, ibu bangsa,” kata Fahri saat diskusi bertema Rekonsiliasi Pascapilkada DKI Jakarta Putaran Kedua yang digelar Magister Ilmu Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/4).
Fahri bahkan pernah berbicara langsung soal Jakarta kepada Presiden Joko Widodo. Kepada presiden yang kondang disapa dengan panggilan Jokowi itu Fahri mengatakan, DKI Jakarta terlalu partisan.
Fahri lantas teringat konsep yang pernah dilontarkan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra agar gubernur DKI dipilih oleh presiden. Dengan demikian tidak ada kegaduhan pilkada.
“Harusnya gubernur DKI dipilih presiden. Kalau pilkada, mengguncang nadi, membuat gugup. Yang mencoblos siapa, yang marah siapa,” kata Fahri.
Presiden Jokowi pun merespons ucapan Fahri itu. "Sampeyan terlambat ngomongnya,” kata Fahri mengutip jawaban mantan gubernur DKI Jakarta itu.