Pak Pangdam Naik Motor Trail demi Nikmati Pesona Bromo
Sebelum melanjutkan perjalanan, Sukadana menyempatkan diri melakukan penanaman pohon.’’Tempat ini baru kami buka 26 Desember 2016, bisa dikunjungi Pangdam merupakan suatu kehormatan bagi kami,” terang Administratur (Adm) Perhutani KPH Malang Arif Herlambang.
Sukadana menambahkan, aksi tanam pohon dilakukan untuk menunjukkan komitmen mencintai alam. Penghijauan tersebut disertai pemberian tanda peringatan larangan bagi sepeda motor untuk melintas agar pohon bisa tumbuh sampai besar.
”Sebab, jika hanya ditanam, tidak bisa tumbuh. Jadi, jangan di lintasi bila sudah ada tanda larangan,” lanjut perwira tinggi asal Bali ini.
Kekaguman Sukadana pada rute Malang-Bromo memang sudah banyak diakui para wisatawan. Suasananya masih alami.
Pengunjung bisa menembus hutan pinus dan tebing-tebing yang curam. Pesona itu masih dilengkapi dengan pemandangan puncak Semeru di sisi kanan.
Untuk menuju Bromo, perjalanan dimulai dari Desa Ngadas. Desa yang berada di ketinggian 2.100 mdpl ini masuk ke wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Desa Ngadas merupakan desa dengan penduduk asli Tengger. Desa ini juga merupakan satu-satunya desa yang ada di dalam di kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru.
Dari desa ini, perjalanan dilanjutkan ke arah timur sampai ke pertigaan Jampang. Pertigaan ini merupakan rute persimpangan. Bila terus akan menuju ke Lautan Pasir Bromo. Sedangkan bila ke kanan akan ke Ranu Pane dan seterusnya menuju puncak Semeru.