Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pak Wali Kota Cerita soal Perceraian

Rabu, 04 Oktober 2017 – 00:28 WIB
Pak Wali Kota Cerita soal Perceraian - JPNN.COM
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, di ruang kerjanya, Senin (2/10). Foto: MAULIDI MURNI/Rakyat Kalbar/JPNN.com

"Guru sekarang kan penghasilannya besar, kalau dibandingkan PNS jauh besarnya, kita tidak tahu kenapa lebih banyak guru yang minta bercerai," tutur Wali Kota Pontianak dua periode itu.

Menurut Midji, pihaknya sudah melakukan pembinaan. Baik dari sisi agama maupun lainnya, agar perceraian tidak terjadi di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak.

"Tapi memang mungkin jodohnya di situ, atau salah pilih jodoh, bisa saja," ucapnya.

Demi keutuhan rumah tangga, ia berpesan kepada jajaran ASN Pontianak untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. “Dan tentu saja lebih arif ketika berkomunikasi dengan pasangan,” pinta Midji.

Berdasarkan data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pontianak, PNS yang mengajukan cerai terdiri delapan perempuan dan dua laki-laki.

Angka perceraian ini, sebelumnya didominasi aparat sipil yang bekerja di bidang pendidikan. Sekarang sudah mulai menyebar ke dinas-dinas lain.

"Dari 10 ini, terbanyak dari bidang (pegawai) pendidikan, yaitu empat. Yang lainnya dari berbagai dinas, seperti kesehatan ada 2, dari dinas lainnya ada 2, dan ada dari UPT lain," jelas Kepala BKPSDM Pontianak, Kharil Anwar.

Namun, ia menyatakan, dibandingkan tahun 2016, tahun ini angka ASN Pontianak yang menyerah dengan pernikahannya menurun. Tahun lalu, Khairil mencatat 17 kasus perceraian.

Wali Kota Pontianak Sutarmidji menduga besar kemungkinan perceraian tersebut diakibatkan ketidakseimbangan penghasilan. Penghasilan guru sekarang cukup besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close