Pakai Bahasa Inggris Selalu Gagal, Jawa versi Ngapak Malah Berhasil, Haha…
Saat itu jarum jam menunjuk angka 20.50. Magrib di Moskow ketika itu pukul 21.19 waktu setempat. Langit masih sangat terang.
Ada pembagian makan, ada juga takjil. Semua makanan dikumpulkan di atas paving salah satu sudut halaman masjid.
Dikelilingi pagar besi setinggi dada orang dewasa. Mirip orang jualan. Itu makanan untuk makan besar.
Lain lagi untuk takjil. Tersedia air putih yang diwadahi gelas plastik dengan dua butir kurma tercelup di dalamnya.
”Takjil disediakan di bawah tangga utama menuju masjid yang berada di lantai 2,” terang Abdul Malek, salah seorang jamaah.
Ada cara khusus untuk menikmati takjil itu. Saat azan berkumandang, air diminum sedikit. Kurma yang terendam diambil dengan dua jari. Air minum baru dihabiskan setelah kurma termakan semua.
Bijinya dimasukkan ke gelas dan diletakkan di bagian depan. Sesudahnya baru jamaah menunaikan salat Magrib di tempat duduk semula tanpa harus membuang gelas terlebih dahulu.
Begitu suasana semakin gelap, Masjid Katedral terlihat sangat megah. Apalagi saat malam. Pencahayaan yang apik dari sisi dalam dan luar membuat menara dan kubah sangat menonjol nan mentereng.