Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pakar: Bali Harusnya Lockdown Ketat Bukan Malah Dibuka Untuk Turis

Jumat, 07 Agustus 2020 – 21:22 WIB
Pakar: Bali Harusnya Lockdown Ketat Bukan Malah Dibuka Untuk Turis - JPNN.COM
A tourist wearing face sunbathe as beaches are gradually reopening following months of lockdown due to the new coronavirus outbreak, in Bali, Indonesia on Monday, July 27, 2020. Foto: ABC
Pakar: Bali Harusnya Lockdown Ketat Bukan Malah Dibuka Untuk Turis Photo: Social distancing lebih susah dilakukan di jaringan transportasi kereta yang kadang penuh sesak di Jakarta. (Antara Foto via Reuters: Fakhri Hermansyah)

 

Angka penularan di Jakarta kembali meningkat dalam beberapa pekan terakhir, karena pelonggaran pembatasan sudah dilakukan guna menghidupkan kembali perekonomian.

Pusat perbelanjaan sudah dibuka kembali dan ratusan ribu warga Jakarta dan sekitarnya kembali masuk kantor.

Dr Iwan Ariawan, pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia mengatakan perkantoran di gedung-gedung tinggi di Jakarta menjadi pusat penyebaran kasus baru COVID-19.

"Sirkulasi udara di gedung perkantoran ini semua tertutup karena penggunaan pendingin udara," katanya.

"Dan di gedung perkantoran yang tinggi di Jakarta, jendela kantor tidak pernah dibuka."

"Gedung apartemen sebenarnya tidaklah menjadi ancaman, karena fungsinya seperti rumah, sepanjang orang-orang berada di unit masing-masing dan tidak berkumpul dalam jumlah besar."

Pakar: Bali Harusnya Lockdown Ketat Bukan Malah Dibuka Untuk Turis Photo: Dengan tingkat pengetesan yang rendah, tidak seorang pun tahu berapa jumlah kasus COVID-19 sebenarnya di Indonesia. (Antara Foto via Reuters: Aji Styawan)

 

Pulau Bali sebagai destinasi wisata utama di Indonesia sudah kembali dibuka untuk turis dalam negeri akhir Juli lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News