Pakar Coding dari ITB Mengaku Mendapat Inspirasi dari Alquran
Sementara itu, Pimpinan Majalah Ilmiah Mata Air Astri Katrini Alafta yang turut mendukung kegiatan dengan tema "Islamic Civilization and Its Proclivity to Science: A Forgotten History of Dark Ages" mengatakan, saat dunia barat dalam kegelapan, justru menjadi era emas bagi dunia Islam.
"Kala dunia barat dalam abad kegelapan yang mendera pada saat itu tidaklah berlaku bagi dunia Islam, sehingga tepat bila dikatakan bahwa pada masa itu ada kegelapan bagi dunia barat. Namun terang bagi dunia Timur," kata Astri Katrini Alafta.
Bahkan, dipaparkannya perkembangan ilmu pengetahuan di barat berutang besar pada penerjemahan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh dunia Islam pada masa itu.
Dr. Salih Yucel dari Charles Sturt University dalam kesempatan ini juga membongkar fakta mencengangkan tentang penemu benua Amerika. Dikatakannya, Columbus bukanlah orang pertama yang sampai ke benua Amerika.
"Bukti-bukti arkeologi menunjukkan banyak sekali penemuan yang didapatkan di Amerika dan Meksiko yang menunjukkan keberadaan orang-orang Islam di benua tersebut, jauh sebelum Columbus datang," ujarnya.
Salih juga memberikan berbagai bukti akademis yang telah diterbitkan di Amerika sendiri. "Amerika sendiri meragukan Columbus yang pertama datang ke benua itu karena bukti menunjukkan keberadaan peradaban Islam," tegasnya.
Sedangkan peneliti dari KKIK ITB, Dr. Syihabuddin menjelaskan mukjizat tersirat yang tersimpan dalam ayat-ayat Alquran. Salah satunya terkait pendekatan linguistik dalam memahami fakta-fakta tersirat dari Surat Saba' ayat 10-12. (esy/jpnn)