Pakar Komunikasi Tanggapi Soal Artikel Iklan Aqua: Ada Penggorengan ke Arah Persaingan Usaha
“Itu penyelesaiannya biasanya bisa melalui dewan pers dan segala macem. Masalahnya juga bisa selesai sejauh yang bersangkutan merasa bahwa ini hanya kesalahan biasa tidak ada suatu niat buruk dari pihak media atau pihak terkait lainnya untuk sengaja menjatuhkan dia. Jadi, itu terserah yang bersangkutan bagaimana menyelesaikannya,” tuturnya.
Namun, jika orang yang dicatut namanya itu saja sudah menganggap kasusnya selesai, tetapi masih ada lagi masyarakat yang terus membesar-besarkan masalah ini, menurut Satrio, orang-orang tersebut jelas yang bermasalah.
“Jadi lebih ketahuan lagi ada tujuan lain di balik permasalahan itu. Karena yang merasa berurusan dalam kasus ini saja sudah menganggapnya selesai, kenapa terus meributkan lagi, mengangkat lagi permasalahan ini dan terus menggorengnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Cendekiawan Muslim Prof Nadirsyah Hosen menyatakan persoalan pencatutan namanya di sebuah artikel Aqua yang dimuat di salah satu media online nasional sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang lagi.
Hal itu disebabkan adanya niat baik dari media online tersebut dan Aqua untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf atas artikel yang ditayangkan.
“Saya bersyukur atas respons cepat dari pihak Danone Indonesia serta media online tersebut menanggapi protes saya. Jadi sudah selesai masalahnya dan tidak usah dipersoalkan lagi,” ujar Nadirsyah melalui akun Instagramnya.
Dia mengatakan pihak Aqua dan media online tersebut sudah mengakui kesalahan dan meminta maaf atas blunder yang mereka buat dalam mencatut namanya pada pemberitaan sebelumnya.
“Namun, artikel tersebut sudah di takedown dari website dan hak jawab saya sudah diberikan. Jadi, mari kita hormati semua itikad baik mereka dalam menyelesaikan masalah kemarin itu,” ucapnya.
Sehubungan dengan artikel berjudul "Kecam Agresi Israel, Aqua Gelar Aksi Nyata Dukung Palestina" yang tayang di media online tersebut pada Senin (13/5), pihak Danone Indonesia telah menghubungi Prof Nadirsyah Hosen untuk memberikan penjelasan.
"Alhamdulillah kami berkesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan Prof Nadirsyah Hosen dan menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat artikel dimaksud. Kami menyadari ada kesalahan dalam proses pengambilan informasi yang bisa menimbulkan insinuasi yang dapat merugikan reputasi Prof Nadirsyah sebagai intelektual yang independen dan tidak terafiliasi oleh kepentingan bisnis," kata Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia.
"Kami sangat menghormati Prof Nadirsyah Hosen sebagai intelektual Muslim yang independen. Perlu kami sampaikan bahwa beliau tidak ada kaitan atau afiliasi apapun dengan merk atau perusahaan kami," tambah Arif.
Sementara itu, pihak redaksi media online tersebut mengatakan artikel terkait sudah diturunkan sejak keberatan dilayangkan oleh Nadirsyah.