Pakar Marketing Soal Persaingan Usaha di Balik Isu BPA Galon Kuat Polikarbonat, Simak Penjelasannya
Oka Tan, ahli polimer lulusan University of Applied Science Darmstadt, Jerman jurusan Teknologi Polimer, dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Pusat Riset Konsumen Ganesha baru-baru ini, juga mensinyalir isu bahaya BPA galon kuat polikarbonat atau guna ulang ini sengaja digodok-godok terus untuk menjatuhkan produk tertentu yang menjadi pesaingnya.
“Karena terus dihebohkan di dunia maya bahwa BPA itu adalah salah satu penyebab kanker dan sebagainya, lama-lama akan membuat masyarakat merasa khawatir juga meskipun tidak semuanya,” tukasnya.
Yang jelas, Oka menegaskan, mau di kemasan apapun, selama penanganannya baik, itu aman-aman saja untuk dikonsumsi.
Pakar Branding, Hery Margono, mengatakan promosi yang dilakukan dengan merendahkan produk lain jelas-jelas melanggar etika periklanan. Menurutnya, dalam etika pariwara atau periklanan Indonesia, ada 3 asas utama yang harus dipatuhi, yaitu harus jujur, bertanggung jawab terhadap apa yang disampaikan ke publik, dan harus bersaing secara sehat. Artinya, tidak boleh merendahkan produk lain dan iklan promosinya juga tidak boleh meniru produk pihak lain.
“Kalaupun dia tidak menyebutkan merek dari produk yang dijelek-jelekkan itu dalam iklan promosinya, itu juga sudah mendiskreditkan produk lain namanya. Dan bukan hanya itu, tapi dia juga sudah mendiskreditkan kategori,” katanya.
Menurut Hery, kalau iklan promosi itu sudah menjelek-jelekkan produk lain, itu sudah ada unsur opininya. “Kalau menyampaikannya dengan data itu tidak apa-apa. Namun, kalau menjelekkan produk orang lain tanpa data, itu sudah opini namanya. Dia sudah memberikan adjustment,” ucapnya.(ray/jpnn)