Pakar Minta Megaproyek Disneyland Bogor Milik HT-Donald Trump Dikaji Ulang
jpnn.com - BOGOR - Pakar Tata Ruang Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Institut Pertanian Bogor (IPB) Ernan Rustandi meminta semua pihak mengevaluasi kembali rencana megaproyek milik miliurder Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Hary Tanoesoedibjo (HT) di Lido, Kecamatan Cigombong, Bogor.
Menurutnya, pengkajian ulang penting khususnya terhadap daya dukung lingkungan, karena kawasan itu akan dibangun superblok, dimana di dalamnya terdapat tempat wisata terbesar setara Disneyland.
Diketahui, megaproyek pembangunan resor mewah dan hotel serta pemukiman ini dilaporkan akan memakan sekitar 2.000 ha lahan meliputi 281,58 ha di kawasan Kabupaten Bogor dan sisanya 1.800 ha lagi di Sukabumi.
"Daya dukung lingkungan menjadi satu hal yang harus benar-benar dipertimbangkan MNC Group dan Donald Trump mulai dari sekarang. Daya dukung itu meliputi topografi, kemampuan lahan dan sumber daya air di kawasan ini.
Berapa banyak air tanah yang akan disedot untuk kebutuhan kawasan ini, itu juga harus dikaji. Jangan sampai kemiringan lahan tidak dipertimbangkan. Kita tahu kawasan Sukabumi sekitar itu berbukit-bukit dan menyimpan potensi bencana alam. Itu menjadi faktor pembatas yang harus dipertimbangkan,” kata Ernan, seperti dikutip dari Radar Bogor (Grup JPNN), Rabu (9/9).
Dari penelusuran Radar Bogor, PT MNC Group telah mengakuisisi lahan seluas 2.000 hektare di Lido dari grup Bakrie. Dari luasan tanah tersebut, mereka berencana membangun sebuah kawasan wisata terintegrasi lengkap dengan hunian.
Megaproyek tersebut segera direalisasikan karena HT telah mendapatkan izin dari Pemkab Bogor. Jika tidak ada aral, pengerjaan Disneyland Bogor itu akan berlangsung berbarengan dengan proyek tol Bogor-Sukabumi (Bocimi).
Namun Ernan juga berharap proyek ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar, menyerap tenaga kerja lokal, dan pihak pengembang juga memberi akses untuk peningkatakan sumber daya manusia masyarakat lokal.