Pakar Sebut Twit Ferdinand Pisau Bermata 2, Bisa Dimaknai Positif
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menanggapi kasus cuitan Ferdinand Hutahaean yang menyatakan "Allahmu lemah kalau Allahku kuat".
Jamiluddin menyatakan pernyataan tersebut memang berpeluang menimbulkan multitafsir atau seperti pisau bermata dua.
"Pertama, bisa saja masyarakat menafsirkan Allah-mu lemah ditujukan kepada yang memiliki keyakinan di luar keyakinan Ferdinand. Sementara Allah yang sejalan dengan keyakinannya dianggap kuat," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Sabtu (8/1).
Jika tafsirnya seperti itu, lanjut Jamiluddin, tentu akan menimbulkan persepsi cuitan Ferdinand mengandung SARA dan menimbulkan kemarahan di tengah masyarakat.
"Sebab, persoalan SARA, khususnya agama, memang sensitif di negeri tercinta," ujar dosen Universitas Esa Unggul itu.
Tafsir yang kedua, jelas Jamiluddin, cuitan Ferdinand dapat diartikan Allah itu kuat sehingga tak perlu dibela.
"Masyarakat yang menafsirkan seperti ini menilai Allah sebagai sang pencipta tentu tidak perlu dibela oleh manusia yang diciptakannya," terang Jamiluddin.
Mantan dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menyatakan tafsiran pernyataan Ferdinand Hutahaean itu tergantung persepsi masyarakat yang sifatnya personal.