Panas! Militer Myanmar Tuding ASEAN Dikendalikan Kekuatan Asing
Brunei juga mengatakan bahwa beberapa anggota ASEAN menerima permintaan dari Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar, yang dibentuk oleh lawan-lawan junta, untuk hadir dalam KTT.
Keputusan untuk mengecualikan pemimpin junta menandai langkah berani yang langka yang diambil oleh ASEAN, yang selama ini memiliki kebijakan untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain dan telah lama tidak menggunakan sanksi atau tindakan keras lain terhadap Myanmar.
Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan bahwa langkah untuk mengecualikan kepala junta Min Aung Hlaing adalah "keputusan yang sulit, tetapi perlu, untuk menegakkan kredibilitas ASEAN".
Pernyataan yang dirilis pada Sabtu itu mengacu pada kurangnya kemajuan yang dibuat dalam implementasi konsensus yang telah disepakati junta dengan ASEAN untuk memulihkan perdamaian di Myanmar.
Singapura dalam pernyataannya mendesak Myanmar untuk bekerja sama dengan utusan khusus ASEAN Erywan Yusof.
Erywan telah menunda kunjungan yang telah lama direncanakan ke negara itu dalam beberapa pekan terakhir dan meminta untuk bertemu dengan semua pihak di Myanmar, termasuk pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi.
Junta sebelumnya mengatakan akan menerima kunjungan Erywan, tetapi dia tidak akan diizinkan untuk bertemu Suu Kyi yang saat ini dipenjara atas tuduhan kejahatan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengatakan akan tergantung pada junta Myanmar untuk memutuskan perwakilan alternatif untuk hadir dalam KTT.