Panda di Kebun Binatang Adelaide Alami Gejala Kehamilan Semu
Ia menjelaskan, perbedaan rasio yang besar dalam ukuran antara ibu dan janin berarti bahwa deteksi ultrasound tak bisa mendeteksi janin panda hingga dua minggu terakhir kehamilan. Hal ini memberi harapan kepada para pengasuh panda bahwa perilaku Fu Ni berarti ia akan mengalami persalinan.
Simone Davey menerangkan, Fu Ni mengalami penyerapan kembali, sebuah kondisi ketika semua sisa-sisa janin pada kehamilan yang gagal diserap kembali ke dalam tubuh, menyusul inseminasi terakhir.
Ini berarti, tak ada tanda-tanda fisik bahwa kehamilan sedang berlangsung.
Meski demikian, tahun ini, kemajuan telah dicapai ketika Fu Ni masuk ke gejala kehamilan tahap berikutnya, memberi harapan sukses lebih banyak di musim kawin berikutnya kepada para staf Kebun Binatang SA.
"Tahun ini juga adalah pertama kalinya kami melihat semua perilaku lain ini seperti gejala kehamilan semu sehingga kami benar-benar mendapat informasi baru yang belum pernah kami lihat sebelumnya, yang akan banyak membantu kami di masa mendatang," utara Simone Davey.
Wang Wang dan Fu Ni adalah satu-satunya panda raksasa di belahan Bumi selatan dan diberikan kepada Kebun Binatang Adelaide sejak usia muda sehingga mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan secara alami.
"Karena kami adalah kelinci percobaan, ini adalah pengalaman yang unik. Mudah-mudahan di musim kawin ini kami akan mengalami lebih banyak perbaikan," kata Simone Davey.
Pada gejala kehamilan semu sebelumnya, kecenderungan Fu Ni untuk menggosokkan dirinya pada sejumlah obyek sempat dianggap sebagai perilaku bersarang atau mencari tempat tinggal.