Pandemi Corona, Industri Hulu Migas Perlu Dukungan Ekstra Supaya Tetap Beroperasi
Menurutnya, kebijakan, strategi dan upaya yang perlu dilakukan dalam jangka pendek yakni dukungan kelangsungan operasional sektor hulu migas agar tetap berjalan.
“Dalam jangka pendek ini, IATMI mendorong agar Pertamina, sebagai BUMN Migas milik negara yang memiliki 36 persen kontribusi produksi nasional, terus berkomitmen untuk tetap menjaga keberlangsungan industri hulu migas nasional dengan mempertahankan produksi di level yang aman dengan biaya operasi yang efisien,” tambahnya.
Sementara itu, Sekjen IATMI, Hadi ismoyo menambahkan ada pertimbangan teknis reservoir dimana terkadang tidak selalu mudah memilih opsi menutup sumur.
KKKS tentu akan terus melakukan upaya-upaya efisiensi, disamping itu tetap diperlukan dukungan pemerintah melalui Kementerian ESDM serta kementerian dan lembaga terkait berupa stimulus fiskal, untuk mendorong kegiatan dalam jangka pendek agar tetap dapat berlangsung.
Dukungan stimulus fiskal tersebut bisa saja bersifat sementara, selama periode tertentu akibat dampak Covid-19 ini.
Selanjutnya dalam jangka menengah dan jangka panjang, IATMI menilai bahwa era Covid-19 ini harus dijadikan momentum bagi pemangku kepentingan di sektor hulu migas untuk lebih investor friendly, memangkas proses perizinan, koordinasi dan birokrasi yang selama ini berdampak terhadap ekonomi biaya tinggi.
Perlunya meningkatkan daya saing investasi sektor hulu migas di tanah air menjadi semakin mendesak.
“Saat ini semua negara-negara produsen minyak sedang menyiapkan skema/model bisnis migas baru dalam rangka memperbaiki daya saing negara tersebut,” kata Benny.(chi/jpnn)