Panen, Mitra Bulog Tak Sudi Beli Gabah
Senin, 15 Maret 2010 – 06:22 WIB
Sama dengan Sutrisno, gabah milik Paimin (43) juga menumpuk di rumahnya. Menurut warga Kartaraharja itu, gabah miliknya kini hanya ditumpuk karena hasil panen enam petak sawah miliknya sulit terjual. Hal ini disebabkan tidak ada pembeli gabah yang bersedia menampungnya. Setelah gabah dijemur, mereka tampung dalam rumah. ’’Saya tumpuk dahulu. Karena kata penampung, mereka belum bisa beli. Bulog saat ini masih banyak stok,” aku pria beranak tiga ini.
Jika mempunyai lahan kering, Paimin akan beralih ke tanaman singkong. Karena selain harganya tinggi, tanaman ini tidak terlalu membutuhkan perawatan. Sementara tanaman padi tersebut memerlukan pupuk, air, dan perawatan khusus. ’’Kalau singkong, tanam, dirumput dua kali, setelah itu dipanen jadi duit. Kalau padi, mana ada tikus, belalang, dan burung yang menjadi hama,” tuturnya.