Panggung Kahanan, Mengheningkan Cipta untuk Didi Kempot dan Njogeti Patah Hati
"Panggung Kahanan karena kahanan atau keadaan dunia seperti ini, kahanan seniman seperti ini dan kita gotong royong. Bagaimana menyikapi? Kita milih seperti ini, yang kata Mas Didi, harus tetap dijogeti meski patah hati," kata Ganjar.
Nyatanya Ganjar juga paham beberapa lagu sang maestro. Beberapa kali, suami Siti Atikoh itu kedapatan mendendangkan Bojo Galak, Cidro, Sewu Kuto sampai Banyu Langit sambil berjoget ringan mengikuti irama.
Tidak terkecuali ketika Relatif, salah satu pengisi acara Tribute to Didi Kempot, membawakan lagu Cidro. Ganjar tampak semangat menyanyikan.
"Opo margo kahanan uripku iki, melarat bondo seje karo uripmu."
Bagi Ganjar, Didi Kempot bukan sekadar seniman yang mampu mengobok-obok hati penggemarnya lewat karya, lebih dari itu, The Godfather of Broken Heart itu mampu merobohkan stigmatisasi antara kalangan tradisional dan modern.
Terlebih, bagi Ganjar, Didi Kempot tetap membumi di puncak popularitasnya.
"Mas Didi Kempot sangat sopan orangnya, rendah hati, solidaritasnya tinggi apalagi ketika diminta bantu teman. Itu puncak karir yang luar biasa," katanya.