Pangkostrad, Anak Medan yang Nakal
Sabtu, 01 Oktober 2011 – 02:22 WIB
"Jangan ada pejabat dan tokoh-tokoh masyarakat di Sumut yang membuat pengkotak-kotakan berdasarkan suku dan agama. Jangan dipilah-pilahkan, itu sangat tidak baik," pesannya saat ditanya kondisi Sumut saat ini.
Budaya Batak, katanya, juga sangat membentuk karakternya. "Harus diingat, agama itu belakangan lahir, adat budaya duluan," katanya. "Budaya, dalihan na tolu. Itu yang membuat Sumut bertahan, tak terganggu oleh pengaruh upaya perpecahan dari luar," imbuh pria yang mengawali karir militer sebagai Danton 1/A Yon 521 DAM VIII/Brawijaya, itu.
Penugasan militer, yang selalu di operasi dan tak pernah di intelijen, membuatnya lebih bersifat terbuka dan selalu berpikiran positif. "Berpikir positif, kreatif, dan optimis. Kalau di intelijen, harus curiga terus," ucapnya berseloroh.