Panglima TNI: Mengintai dan Menyerang Sasaran Tanpa Terdeteksi, Kombinasi Mematikan
jpnn.com, NATUNA - Kapal selam merupakan kekuatan pemukul strategis yang sangat diperhitungkan dalam peperangan modern. Kemampuannya mengintai dan menyerang sasaran tanpa terdeteksi menjadi kombinasi mematikan yang harus diperhitungkan dalam kalkulasi tempur lawan.
Demikian disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat meresmikan Kapal Selam KRI Alugoro-405 dalam suatu upacara bertempat di Pelabuhan Selat Lampa, Natuna, Selasa (6/4).
Peresmian kapal selam tersebut disaksikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
Panglima juga mengukuhkan Letkol Laut (P) Ahmad Noer Taufiq sebagai Komandan KRI Alugoro-405.
Menurut Panglima TNI, KRI Alugoro-405 yang baru saja diresmikan sebagai komponen kekuatan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari kemampuan pengendalian laut dan kemampuan anti akses TNI AL khususnya di wilayah perbatasan dan perairan rawan selektif.
“Every ship has a soul, setiap kapal memiliki jiwa, dan para pengawak KRI Alugoro-405 menjadi jiwa dari alutsista kebanggaan kita bersama ini,” ujar Marsekal Hadi.
Eks Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu mengatakan pengukuhan Komandan KRI Alugoro-405 yang baru ini menandai dimulainya tugas pengabdian para prajurit Hiu Kencana untuk mengemban tugas mulia menegakkan kedaulatan negara di laut.
Lebih lanjut, Panglima TNI mengutip pidato Presiden Sukarno yang mengatakan “Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri.”