Pansus Pelindo II Dianggap Hanya jadi Panggung Melawan Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit menilai perpolitikan di DPR saat ini sedang kacau-balau. Tak mengherankan, DPR akhirnya mengerjakan di luar tugasnya seperti membentuk Pansus Pelindo II.
"Ini membuktikan DPR sekarang jauh lebih buruk dari DPR sebelumnya. Anggota DPR sekarang kalibernya telah merosot," ujar Arbi, di Jakarta, Selasa (27/10).
Menurut dia, karena kemampuan praktisi DPR lebih rendah maka untuk kelihatan kerja maka dengan gampang membentuk pansus seperli Pelindo II.
"Karena anggota DPR tak punya visi, makanya ada pansus terus menerus. Pansus yang tidak relevan juga dibuat-buat. Ini akan mengebiri lembaga DPR sendiri," katanya.
Arbi menilai, Pansus Pelindo II ada karena kontroversi saat RJ Lino dikritik oleh Menko Maritim Rizal Ramli. Karena tidak jelas, DPR langsung ambil posisi untuk segera membentuk Pansus.
"Saat ada ruang politik bagi DPR maka mereka langsung buat pansus. Kesannya, di balik ini semua, DPR telah melawan Presiden. Politik pemilu dibangkitkan dan dipanaskan kembali," katanya.
Perlawanan kepada Presiden Joko Widodo justru dilakukan oleh partai pengusungnya sendiri. Arbi juga tidak habis pikir tujuan dari pansus itu apakah mau mengganti presiden atau hanya permainan politik.
Menurutnya, ada semacam kekacauan politik sekarang ini. PDI Perjuangan yang notabene-nya menjadi motor pendukung pemerintah malah berusaha membuat pansus-pansus yang bermuara menekan pemerintah.