Para Dokter ini Berkolaborasi Kaji Langkah Pengurangan Risiko Tembakau untuk Perokok
Salah satunya adalah melalui produk tembakau dan nikotin alternatif bagi perokok dewasa.
“Dalam penelitian, rokok elektrik (e-cigarette) hampir menghilangkan emisi aldehida. Selain itu, paparan formaldehida dan asetaldehida dari rokok elektrik juga lebih rendah dibandingkan paparan dari menghirup udara di rumah,” jelas Amalya.
Amaliya menegaskan walaupun penggunaan produk tembakau maupun nikotin alternatif bisa mengurangi dampak negatif dari penggunaan rokok konvensional, berhenti merokok secara keseluruhan (total smoking cessation) merupakan jalan terbaik bagi para perokok untuk dapat sepenuhnya terhindar dari dampak negatif dari merokok.
Pada kesempatan yang sama, Prof. apt. Melisa Intan Barliana, Med. Sc., Ph.D, Guru Besar Farmasi Biologis, Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran mengatakan pentingnya penelitian lebih lanjut mengenai produk rokok alternatif.
Melisa mengatakan dia tengah melakukan penelitian tersebut, yang melibatkan rokok konvensional dan produk tembakau alternatif.
Terakhir, Dr. Rosalia Emma, Assisten Profesor Departemen Klinis dan Eksperimental Kedokteran Universitas Catania menambahkan produk nikotin dengan perasa (flavored nicotine products) sangat penting dalam membantu perokok dewasa untuk berhenti merokok.
Namun, para penyusun regulasi harus mengkaji hal ini dengan serius, terutama ketika mereka mulai mempertimbangkan pengaturan perasa di electronic nicotine delivery products (ENDS).
“Walaupun demikian, pelarangan nikotin perasa berpotensi memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat dan apabila dilakukan dengan berlebihan maka larangan tersebut akan membuat pengguna produk nikotin alternatif kembali menggunakan rokok konvensional. Oleh karena itu, tenaga kesehatan profesional memiliki peran penting untuk memberikan gambaran dan informasi risiko yang akurat serta komunikasi berbasis bukti kepada masyarakat terkait ENDS dan flavored nicotine products,” ungkap Rosalia. (flo/jpnn)