Para Miliarder Dunia Berkumpul Membahas Hari Kiamat. Begini Perbincangan Mereka
Salah satu pendiri PayPal, pendukung Donald Trump, dan libertarian Peter Thiel, adalah salah satu dari beberapa miliarder yang sudah punya warga negara Selandia Baru dan membeli sebidang tanah di kawasan terpencil di negara itu.
Pada bulan Agustus, rencana Peter terhalang ketika Dewan Wilayah Queenstown Selandia Baru menolak rencananya untuk membangun penginapan mewah yang berbentuk seperti bunker.
Ada pula mereka yang dikenal sebagai 'seasteaders', yang yakin struktur bangunan yang jauh dari perairan internasional adalah 'jalan keluar' terbaik dari masyarakat.
Seperti yang ditulis Douglas dalam buku barunya, "In the Minecraft-meets-Waterworld future envisioned by 'aquapreneurs', orang kaya harus hidup di negara-kota yang mandiri dan mengambang bebas."
The Seasteading Institute, yang didirikan oleh Patri Friedman , cucu dari ekonom pasar bebas Milton Friedman, bertujuan untuk "membangun komunitas startup yang mengapung di lautan, dengan apa pun ukuran otonomi politiknya."
Satu perusahaan bernama Vivos memanfaatkan kekhawatiran soal kiamat dengan menjual apartemen mewah di bawah tanah, yang dulunya sebuah fasilitas di era Perang Dingin, kemudian direnovasi.
Bayangkan, bangunan bekas tempat penyimpanan rudal, sekarang lengkap dengan kolam renang dan bioskop.
Douglas mengatakan idenya tidak terbatas pada struktur fisik.