Para Pemain Sriwijaya FC Telat Gajian, Krisis Finansial?
jpnn.com, PALEMBANG - Krisis finansial menerpa Sriwijaya FC, berdampak ke masalah gaji pemain, pelatih, dan ofisial.
Buntut dari keterlambatan gaji itu, para penggawa klub kebanggaan masyarakat Sumsel enggan merumput. Sudah dua hari Hamka Hamzah dan kawan-kawan tidak hadir di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. Masing-masing Senin (4/6) malam dan Selasa (5/6) sore.
Meski pemain mogok latihan, jajaran pelatih dan ofisial tetap merumput. Rahmad Darmawan, pelatih kepala, tetap mempersiapkan diri jelang hadapi Barito Putra pada laga ke-13 Liga 1 2018 di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Jumat (9/6).
Bagaimana tanggapan manajemen Sriwijaya FC? Direktur Pertandingan, Augie Bunyamin, angkat bicara. Menurutnya, Presiden klub Dodi Reza Alex Noerdin cukup berang dengan kejadian ini. Buntutnya, Dodi langsung mengambil keputusan untuk mengganti pucuk pimpinan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) yang menaungi Sriwijaya FC.
Direktur Utama IGB Surya Negara disebut akan digantikan oleh H Muddai Madang. Persiapan penggantian tersebut telah dilakukan. Tujuannya, agar ke depan permasalahan gaji pemain dan kebutuhan tim yang belakangan ramai, tak lagi terjadi di kemudian hari.
Info beredar, gaji tertunggak hingga dua bulan. Adapun besaran gaji pemain setiap bulannya bervariasi. Namun sayang manajemen tidak mau membocorkan hak-hak dari pada pemain, pelatih, dan ofisial. Sebelumnya manajemen juga telat bayar hak pemain, pelatih dan ofisial dan sudah diberesi, Selasa (17/4) malam.
“Kita akui ada keterlambatan pembayaran gaji. Karena memang hal ini tergantung dengan sponsorship. Kita berharap dapat dimaklumi. Namun percayalah, langkah cepat langsung diambil oleh Presiden Klub untuk Sriwijaya FC,” kata Augie.
Ia menjelaskan, permasalahan di tubuh manajemen akan segera selesai. Seiring dengan pergantian pucuk pimpinan. Hal ini diharapkan bisa memotivasi semua pihak, khususnya pemain agar kembali bisa berlatih. Menatap kompetisi dengan semangat yang lebih baik lagi ke depan.