Para Pengusaha Wanita IWAPI Siap Berjuang di Tengah Pandemi Covid-19
Langkah ini diambil untuk menyiasati tantangan pandemi Covid-19 yang menurunkan sektor UMKM di Indonesia dan juga dunia.
"Sesuai dengan temanya yang digitalisasi, makanya, kami mendorongnya karena belum semuanya yang melek teknologi. Kita harus pindah, moving ke digital atau online kalau mau usaha hidup atau jalan terus," tutur Ketua IWAPI Nita Yudi, saat ditemui seusai acara Musyawarah Anggota (Munas) ke IX di Jakarta Selatan.
Menurutnya, dengan adanya kontraksi pandemi sebesar 0.29 persen di tahun 2020, sudah saatnya pelaku UMKM dan UKM wanita di Indonesia bersama-sama membangkitkan kembali perekonomian.
Pengusaha wanita Indonesia, diharuskan melihat peluang di balik tantangan, agar bisa keluar dari krisis ekonomi ini.
"Kita harus menyadari, di balik tantangan pasti ads peluang, buktinya banyak usaha kuliner yang tumbuh di masa pandemi. Contohnya, usaha cathering yang dikelola IWAPI, itu dalam sebulan omsetnya bisa sampai Rp 1 miliar," tuturnya.
Di samping itu, IWAPI juga menggandeng para pengusaha muda atau milenial untuk bergabung bersama. Dengan begitu kaum milenial mampu menyerap digitalisasi dan mengajarkannya kepada anggota lain.
"Bulan lalu sudah pelatihan, ada 400 wanita muda atau milenial, mereka pengusaha, dan bergabung bersama kami," katanya.
Dia pun berharap, program stimulus dari pemerintah tetap dilakukan di masa pandemi Covid-19 ini. Sebab, banyak sekali wirausaha wanita baru yang terlahir karena pandemi.