Para Seniman buat Aksi Unjuk Rasa yang Berbeda di Semarang, Ini Tujuannya
jpnn.com, SEMARANG - Semangat kelompok Masyarakat Jaran Kepang Semarang Serasi untuk melakukan aksi tak surut meski cuaca panas menyengat.
Mereka menyerukan penolakan terhadap demo anarkitis yang terjadi di Semarang beberapa waktu lalu.
Acara ini diikuti setidaknya 20 orang, aksi mereka mulai dengan longmarch dari Taman Indonesia Kaya, kemudian mengelilingi kawasan Simpang Lima Semarang. Pengawalan lalu lintas dilakukan dengan polisi bersepeda.
Dalam aksinya, mereka membawa dua spanduk, masing-masing bertuliskan ‘timbang kerusuhan mending kesenian’ dan ‘Jaran Kepang Andum Panganan Becik Rembugan Ora Ngrusak Kahanan’.
“Kami melakukan aksi damai, menolak kelerasan dan menolak anarkisme. Kita semua masyarakat Kota Semarang untuk bersama menjaga kota kita,” ucap orator aksi tersebut selama longmarch.
Aksi mereka tentu saja menarik perhatian warga Kota Semarang yang tengah melintas di sepanjang jalan Pahlawan menuju Simpang Lima. Beberapa pengendara mobil dan motor tampak merekam aksi tersebut.
Longmarch berakhir di depan halaman kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah. Peserta aksi kemudian membentuk barisan dan melakukan pementasan tarian jaran kepang yang didahului dengan penaburan bunga di atas spanduk hitam bertuliskan ‘Ojo Gawe Bubrah Jawa Tengah’.
“Kami masyarakat jaran kepang Semarang serasi kabupaten Semarang, tujuannya meruwat gerbang DPRD. Untuk membuka jalan kepada masyarakat supaya tidak gegabah melakukan hal-hal yang tidak perlu terutama anarki ataupun kerusuhan karena bisa dilakukan secara rembug atau musyawarah,” kata Bowo Sulaksono, koordinator aksi.