Parah! PNS Habiskan Uang Raskin untuk Berfoya-foya
Namun ketika dihubungi kedua kalinya, nomornya pun sudah tak aktif lagi. "Setelah saya cek padahal Ali sudah berada di Ternate, "kesalnya.
Fahmi yang merasa bertanggung jawab atas raskin itu pun terus menelusuri nomor kontak Ali lainnya lewat teman dekatnya.
Namun, begitu dihubungi Ali lagi-lagi mengaku raskin sudah dibeli tapi kali ini dia beralasan tak bisa dikirim karena masalah transportasi.
"Ali bilang ke saya beras belum bisa dikirim karena Feri tidak mengizinkan angkut beras, setelah saya cek pihak Syahbandar ternyata beras itu lebih efektif jika diangkut dengan Feri," tuturnya.
Dari situlah Fahmi merasa telah ditipu stafnya sindiri. Tanpa tunggu lama, dia lantas melaporkan Ali itu Polsek Morsel pada Sabtu (18/10) akhir pekan lalu.
"Setelah saya melapor Ali langsung diringkus di rumah mertuanya. Tadi (kemarin) dia sudah dibawa ke Morotai dan langsung ditahan," cetusnya.
Fahmi pun mengaku tengah dibuat pusing dengan ulah stafnya itu. Sebab, dia harus memutar otak untuk mendapatkan uang raskin sebesar Rp 105 juta.
Satu-satunya cara, pihaknya akan menggadaikan SK CPNS milik Ali ke Bank.