Partai Pengusung pun Dukung Agar Presiden Dilengserkan
jpnn.com - SEOUL - Skandal kolusi Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye kian membuat pemimpin wanita pertama di Negeri Ginseng itu tersudut.
Awal bulan depan, voting untuk pemakzulan Park bakal dilangsungkan parlemen. Dukungan agar Park segera lengser tidak hanya datang dari partai oposisi, tetapi juga dari partai pengusung Park, yaitu Partai Saenuri.
"Kami bakal melakukan pemungutan suara untuk mosi pemakzulan secepatnya 2 Desember dan tidak lebih dari 9 Desember,’’ ujar Ketua Fraksi Partai Demokratik Woo Sang-ho, Kamis (24/11) kemarin.
Partai-partai oposisi sudah lama ingin melengserkan Park. Agar pemakzulan bisa berjalan, dibutuhkan setidaknya persetujuan 200 di antara total 300 anggota parlemen. Namun, hanya ada 172 suara dari gabungan seluruh partai oposisi.
Tetapi, kekurangan tersebut, tampaknya, bakal tertutupi. Sebab, belakangan kian banyak legislator Saenuri yang mendukung pemakzulan. Pada Rabu (23/11), mantan Ketua Partai Saenuri Kim Moo-sung juga menyatakan dukungan agar Park dilengserkan.
Jika pemakzulan itu berhasil dilaksanakan, parlemen akan mencetak sejarah. Yaitu, untuk kali pertama dalam 12 tahun, mereka melakukan voting memakzulkan presiden. Meski demikian, Park tidak serta-merta lengser. Kalau toh seluruh anggota parlemen setuju dia dilengserkan, Mahkamah Konstitusi (MK) belum tentu mendukung. Jika MK tidak menyetujui, berarti pemakzulan gagal.
Sementara itu, jaksa kemarin kembali melakukan penggeledahan di 10 lokasi. Dua di antaranya adalah kantor pusat SK Group dan Lotte. SK adalah perusahaan terbesar ketiga di Korsel. Lotte berada di posisi kelima. Keduanya ditengarai meminta bantuan Choi Soon-sil memengaruhi Park untuk bisa mendapatkan lisensi bebas pajak.
Sebagai imbalan, SK dan Lotte memberikan sumbangan cukup besar pada dua lembaga nonprofit yang dikelola Choi, yakni Mir dan K-Sports Foundations. SK menyumbangkan 11,1 miliar won (Rp 127,5 miliar). Lotte memberikan 4,9 miliar won (Rp 56,3 miliar).