Pasar Rusia Terbuka Lebar untuk Ekspor Makanan dan Minuman
Rabu, 12 Desember 2018 – 10:28 WIB
Di luar ekspor, Wahid sedang mendorong para pengusaha Indonesia membuka pabrik di Rusia. Khususnya pabrik makanan berbahan dasar gandum. Rusia, sebut Wahid, merupakan produsen gandum terbesar dunia. Pada 2017, produksinya mencapai 135 juta ton selama setahun.
Tidak jarang, gandum yang tidak terserap akhirnya dibuang. ''Saya sudah coba mendekati Indomie (Indofood) dan lainnya karena Korea Selatan sudah membuka pabrik di sini,'' ujarnya.
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat bila Indonesia membuka pabrik di Rusia. Yang utama, tentu saja Indonesia tidak perlu mengekspor mi instan ke Rusia. Biaya ekspor mi instan cukup mahal. Kedua, Indonesia akan lebih mudah masuk pasar Euroasian Economic Union. (*/c14/oki)