Pascakebakaran, GMF Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan
jpnn.com - JAKARTA - Hanggar milik Garuda Maintenance Facilities (GMF) di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (12/10) lalu dilanda kebakaran. Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan seorang lainnya dirawat di rumah sakit akibat luka bakar.
Menurut VP Corporate Secretary GMF, Dwi Prasmono Adji, korban sebenarnya bukan pegawai di perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat itu. Meski demikian, GMF tetap akan memberikan bantuan pada korban. Menurut Dwi, hal itu sebagai komitmen GMF untuk membantu penanganan pada korban kebakaran.
"Yang menjadi korban dalam kejadian ini bukan karyawan GMF. Meski insiden kebakaran pesawat ini tidak ada hubungannya dengan perusahaan, GMF tetap membantu menangani korban kebakaran. Bagi kami keselamatan manusia jauh lebih utama dibandingkan yang lain,” ujar Dwi di Jakarta, Senin (13/10).
Dua pekerja yang menjadi korban kebakaran di kompleks GMF itu adalah Wanto dan Jamari yang tercatat sebagai karyawan di CV Wirasjaya. Wanto telah meninggal dunia pada 12 Oktober 2014 sekitar pukul 16.00 WIB.
Sedangkan Jamari saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Tangerang. “Jamari akan kami pindahkan ke Rumah Sakit Awal Bross Tangerang, karena kebutuhan peralatan yang lebih lengkap,” sambung Dwi.
Mengenai penyebab kebakaran pesawat masih terus diselidiki. Namun, kata Dwi, GMF juga akan memerketat pengamanan dan serta keselamatan di lingkungan kerja anak perusahaan Garuda Indonesia itu.
"Dugaan awal pemicu kebakaran adalah adanya percikan api dari gerinda yang menimpa barang mudah terbakar dan faktor cuaca yang sangat panas. Namun investigasi mengenai penyebab kejadian ini masih dilakukan dan dikembangkan," tandasnya.(chi/jpnn)