Pasien Meninggal, Keluarga Mengamuk, Dokter Dianiaya
Usai pertemuan dengan direktur RS Abepura serta managemen, Aloysius menyebut bahwa apa pun yang terjadi tak ada alasan yang membenarkan pelayanan kemanusiaan dihentikan. Jangan sampai karena sikap mogok ini akhirnya menimbulkan korban baru.
"Tidak bisa seperti itu, soal rasa aman managemen harus memastikan dengan berkoordinasi ke pihak kepolisian, bukan justru menghentikan pelayanan dan saya lihat ini cukup mengganggu," kaya Giay kepada Cenderawasih Pos.
Ia meyakini dari insiden pukul Rabu malam pukul 20.30 WIT sudah ada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan medis.
"Hitung saja sejak jam 9 malam kemarin sampai siang ini IGD sudah tutup. Pimpinan rumah sakit yang harusnya memberi jaminan soal ini dan tadi dalam pertemuan saya juga meminta untuk aktivitas jangan dihentikan," imbuhnya.
Selang beberapa menit seorang petugas medis menempelkan kertas dan menjelaskan soal tak adanya pelayanan di IGD lantaran insiden pemukulan yang dilakukan terhadap dokter, perawat, mahasiswa magang serta sopir ambulans.
Pegawai medis meminta adanya jaminan keamanan sebelum membuka pelayanan IGD. (ade/fia/tri)