Pasif soal Obor Rakyat, Istana Dianggap Naif
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menilai pihak Istana tak bisa lepas tangan dengan tindakan asisten staf khusus kepresidenan, Setiyardi Budiono yang terlibat dalam penerbitan Obor Rakyat. Arbi mengatakan, sikap Istana yang menyebut tindakan Setiyardi sebagai sikap pribadi justru kontraproduktif.
Menurut Arbi, langkah Istana menyebut Setiyardi melakukan tindakan pribadi memunculkan kesan melakukan pembelaan terhadap asisten staf khusus presiden bidang pembangunan dan otonomi daerah itu. “Sikap Istana harus jelas dan tegas ketika melihat ada oknum di situ yang menjadi aktor dari Obor Rakyat. Jangan hanya diam, apalagi terkesan membela,” kata Arbi di Jakarta, Kamis (19/6).
Dosen senior di FISIP UI itu menambahkan, tindakan Setiyardi membuat Obor Rakyat yang disebut sebagai alat kampanye hitam ke Joko Widodo bukan hanya merugikan calon presiden yang juga Gubernur DKI itu. Sebab, masyarakat dan Istana pun juga dirugikan.
Arbi menegaskan bahwa Istana tak bisa hanya berkelit dengan menyebut Setiyardi berbuat atas nama pribadi. Karenanya, kata Arbi, Istana harus proaktif membawa Setiyardi ke psoses hukum.
“Itu sikap pengkhianat, naif, dan pengecut. Jelas aktornya dari orang dalam Istana, kok hanya bilang ini masalah pribadi,” katanya.(jpnn)