Pasok Bahan Baku NPK, Pupuk Sriwidjaja dan PT Semen Baturaja Jalin Sinergi
jpnn.com, PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja dan PT Semen Baturaja menjalin sinergi untuk penyediaan bahan baku pupuk NPK berupa pemanfaatan clay yang dihasilkan industri semen.
Direktur Utama PT Pusri Mulyono Prawiro mengatakan kerja sama ini dijalin karena di dalam komponen pembuatan pupuk NPK dibutuhkan asupan clay (sejenis tanah liat) sebagai komponen perekat pupuk yang ternyata bisa disuplai dari pabrik Semen Baturaja di Ogan Komering Ulu.
"Selama ini kami mengambil clay dari Tuban, tapi dengan adanya kerja sama ini maka Pusri bisa menghemat biaya transportasi. Ini sejalan dengan target efisiensi perusahaan," kata Mulyono usai penandatanganan nota kesepahaman bersama Dirut PT Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim di Palembang, Rabu (8/5).
Setiap tahunnya, Pusri membutuhkan sekitar 30 ribu ton clay untuk memproduksi 100 ribu ton pupuk NPK. Produk clay ini berkontribusi sekitar 20 persen dalam pembuatan pupuk.
NPK merupakan pupuk yang dibutuhkan untuk agro industri sektor pertanian untuk tanaman pangan dan sektor perkebunan untuk tanaman holtikultura.
Kebutuhan akan clay ini diperkirakan akan terus meningkat karena Pusri yang tergabung dalam Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) menargetkan akan meningkatkan produksi NPK secara grup menjadi sekitar 6 juta ton pada 2022.
Sementara ini Pupuk Kujang, Pusri, Pupuk Iskandar Muda, Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim sudah melampaui target 2,4 juta ton per tahun karena sudah memproduksi 3 juta ton.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) telah membangun pabrik NPK Fusion berkapasitas 1x100 ribu ton pada 2017.