Pasokan dan Harga Beras jadi Kunci Mengendalikan Inflasi
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) buka-bukan terkait upaya yang harus dilakukan berbagai pihak untuk mengendalikan inflasi, salah satunya soal beras.
Gubernur BI Perry Warjiyo meminta pemerintah memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi pasokan beras untuk menekan kenaikan harga dan mengendalikan inflasi.
"Pemerintah untuk harga beras, cabai, bawang merah, bawang putih itu tentu saja, khususnya beras kita memastikan ketersediaan pasokan dan distribusinya, itu yang tugasnya Badan Pangan Nasional sama Bulog," kata Perry dalam Seminar Stabilitas Moneter di Tengah Dinamika Ekonomi 2024 di Jakarta, Kamis (1/2).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas beras mengalami inflasi sebesar 0,64 persen pada Januari 2024, dengan andil terhadap inflasi utama sebesar 0,03 persen.
Kenaikan tersebut disebabkan oleh kurangnya pasokan di sejumlah wilayah, terutama akibat faktor cuaca dan rusaknya beberapa akses jalan. Hal itu membuat distribusi untuk beberapa komoditas pangan menjadi terhambat.
Menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan dilakukan untuk memitigasi risiko jangka pendek, termasuk mengantisipasi pergeseran musim panen dan peningkatan permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
"Tentu saja dalam masa-masa yang seperti bulan-bulan seperti ini karena panennya mungkin baru April dan Mei ya untuk sementara harus dipenuhi dari impor dari luar negeri. Karena kalau tidak, inflasinya tinggi, saya harus naik ke suku bunga," ujarnya.
Menurut Perry, jika inflasi tidak terkendali, maka respons yang terjadi adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi, seperti di Amerika dan Eropa.