Pastikan Para Ibu Tetap Menyusui Buah Hati Selama Masa Pandemi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Pekan Menyusui Sedunia 2020 yang berlangsung dari 1-7 Agustus 2020 memberikan pesan pentingnya menyusui bagi keberlangsungan dan kesehatan bumi serta generasi di masa mendatang di tengah kondisi pandemi covid-19.
Untuk itu perlu didorong upaya persiapan masa menyusui untuk keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) khususnya di masa pandemi saat ini untuk generasi sehat di masa datang.
Salah satunya melalui pemanfaatan bahan alam Indonesia sebagai laktagogue. Menurut dr. Fenny Yunita, M.Si., Ph.D, seorang Konselor Laktasi, Dosen & Peneliti Bahan Alam, dengan menyusui berarti para keluarga mengambil peranan untuk mendukung kesehatan planet dan masyarakatnya.
“Sesuai dengan tema Pekan Menyusui Sedunia 2020 bertema Dukung Menyusui untuk Bumi yang Lebih Sehat, ASI adalah makanan alami yang diproduksi dan diberikan pada konsumennya tanpa mengakibatkan polusi, tanpa kemasan dan limbah. Jika kita mendukung ibu menyusui maka kita juga mengurangi polusi udara, air, dan tanah kita, melindungi generasi muda di masa depan. Menyusui juga menjamin ketahanan pangan bagi generasi muda kita pada kondisi gawat darurat maupun kondisi bencana alam,” kata dr. Fenny yang juga Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) & Perkumpulan Profesi Kesehatan Tradisional Komplementer Indonesia (PPKESTRAKI).
Karena itu, dr Fenny mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan menyusui khususnya di masa pandemi COVID-19.
“Pandemi COVID-19 menurunkan aktivitas IMD. Di mana kunjungan ibu hamil dibatasi sehingga layanan konseling laktasi sebelum melahirkan yang merupakan salah satu kunci keberhasilan menyusui juga terhambat. Belum lagi ibu melahirkan yang positif COVID-19, yang membuat IMD tidak berjalan karena menghindari kontak erat dengan ibu sehingga menyusui sesering mungkin sesuai kebutuhan bayi juga tak terlaksana, demikian pula pemberian ASI perah yang sulit terlaksana,” jelas dr Fenny.
Dilansir dari Guesehat.com, IMD memberikan ASI segera setelah bayi dilahirkan, yaitu sekitar 30 menit sampai 1 jam pasca-persalinan.
Dalam proses ini, bayi yang baru saja dilahirkan akan dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya tanpa bantuan siapapun.