Pastikan Rekayasa Cuaca Tak Ganggu Air Tanah di Jakarta
jpnn.com - JAKARTA - Teknologi modifikasi cuaca (TMC) akan diterapkan di wilayah Jakarta selama dua bulan ke depan. Targetnya adalah untuk mengurangi curah hujan di Jakarta hingga 35 persen.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku pelaksana TMC memastikan cadangan air tanah di Jakarta tidak akan kering , meski curah hujan turun sampai 35 persen. Pasalnya, jumlah air tanah di Jakarta masih melimpah ruah.
"Saya sampaikan masalah air tidak akan berkurang. Cadangan air tanah sudah jenuh. Kondisi saat ini kalau kita kekurangan 35 persen masih bisa untuk air tanah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (14/1).
Selain itu, lanjut Sutopo, kualitas air tanah tidak akan terganggu akibat TMC. Pasalnya, bahan kimia yang digunakan bersifat alami. Hal ini sudah dibuktikan langsung oleh BNPB dengan melakukan uji coba di lab terhadap air hujan hasil TMC yang dilakukan tahun lalu. Caranya, BNPB menempatkan pos monitoring kulitas air dan membawa sampelnya untuk diuji coba di lab.
"Ternyata golongannya B menurut baku mutu kualitas air. Artinya, tidak ada yang tecemar," ungkap Sutopo.
Seperti diberitakan, mulai hari ini BNPB bersama BPPT dan TNI AU mulai menerapkan TMC di wilayah Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta yang kini sudah masuk status siaga darurat banjir.(dil/jpnn)