Pasukan Garuda Kangen Rendang
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, mereka ingin segera pulang ke Indonesia. ”Beneran itu. Mulai excited sampai muak juga di sana,” ucapnya.
Kerinduan mereka terhadap kampung halaman semakin terasa saat berurusan dengan perut. Boris menyatakan, lidahnya tidak cocok dengan masakan Lebanon.
Dia tak pernah sekali pun berhasil menghabiskan makanannya. ”Rasanya asam. Tidak ada gurih, manis, asin, atau apalah. Hanya asam. Jadi makin kangen rendang,” ujarnya.
Rio membenarkan hal tersebut. Menurut dia, makanan Lebanon kurang pas di lidah. Bahkan, fast food di sana terasa asam, tidak seperti masakan Indonesia. ”Brand sama, tapi rasa jauh berbeda. Benar-benar stres kalau soal makan,” katanya.
Untung, seorang juru masak dari KBRI Beirut dihadirkan ke lokasi syuting untuk memasak berbagai hidangan Indonesia. Sayang, dia tidak selalu stand by.
Pada hari-hari tertentu, juru masak itu kembali ke KBRI untuk menghadiri acara. Jika sudah begitu, mereka kembali berhadapan dengan masakan Lebanon.
”Tapi, akhirnya kami menemukan solusi, yaitu Chinese food. Chinese food sedunia itu rasanya sama. Lagipula, kami tidak asing dengan Chinese food,” tutur Boris.
”Kami sebenarnya membawa sambal dan makanan instan lain dari Indonesia, tapi sudah habis tak tersisa. Padahal, syuting di sana masih lama,” timpal Rio.